Senin, 24 Januari 2011

Pengobatan: Antara Komersial dan Keikhlasan

Beberapa teman FB saya seperti pak Zaim Saidi menulis bagaimana ada seorang ustad yang buka praktek pengobatan, tapi tarifnya sekali kunjungan Rp 1 juta.


Ustad Arifin Ilham juga menyinggung hal serupa di FB-nya:

K. H. Muhammad Arifin Ilham Waspadailah pngobatn Sihir bkerjasama dg jin & tipudaya(QS72:6).Dg ciri:1.Sering mndmontrasikn kdikjayaannya,2.Kadang Lebih dulu tahu nama,masalh u mngikat paseinnya,3.Memindahkn pnyakit ke telur & hewan,4.Minta syarat yg aneh2,5.Memberi zimat,6.Mngajak brduaan pdhl bukan mahramnya,6.Brsembunyi dibalik kata,"Hanya Allah penolong", jubah majlis zkir dsb,7.Ujung2nya duit.So jgn trkecoh & tdk ada korban lagi,shabatku.


Pak Zaim menulis statusnya:




Ada ustad yg buka praktek pengobatan di suatu masjid di sekitar taman mini, dipromosikan lewat acara tivi pagi hari, tarifnya ternyata Rp 1 juta/visit. Suka berpasangan dg ustad lain yang sangat terkenal "ahli" sedekah. Masya Allah!



Dalam Islam, Allah-lah yang Maha Menyembuhkan. Allah juga menurunkan obat untuk setiap penyakit. Jika pasien tsb berobat dengan obat yang tepat, insya Allah dengan izin Allah dia bisa sembuh.


Namun tak jarang biaya pengobatan begitu mahal. Ada yang sekali kunjungan sampai Rp 1 juta. Ada yang untuk pengobatan wasir sampai Rp 32 juta, dsb. Padahal harusnya sewajarnya. Cukup untuk menutup biaya operasional dan upah pengobat secukupnya.


Memang kadang biaya pengobatan itu seperti bekam, butuh perlengkapan seperti alat bekam, jarum/pisau bedah, tissue/kasa, minyak untuk penyembuh luka, Betadine, dsb. Untuk sterilisasi alat bekam juga butuh alat seperti Sterilisator yang harganya saja Rp 1,2 juta lebih. Belum jika dilengkapi dengan komputer untuk analisa penyakit.


Saat ada tempat bekam yang biayanya naik jadi Rp 150 ribu, pertama saya pikir mahal sekali. Tapi memang peralatan dan perlengkapannya pun sangat lengkap dan baik. Sewa tempat saja sudah Rp 5 juta lebih/bulan. Pisau bedahnya saja harganya Rp 5.000 yang sekali pakai buang. Beda dengan jarum lancet yang harganya berkisar Rp 350-Rp 1.250 per jarum. Apalagi Klinik Bekam tsb juga memberi keringanan bagi pasien yang tak mampu.


Memang ada tempat bekam yang sama sekali tidak mau pasang tarif. Di sini para pasien bisa membayar semau mereka. Meski demikian, sebaiknya pasien tsb membayar sesuai kemampuannya. Artinya jika memang tak punya banyak uang, membayar sedikit tak masalah. Namun jika berlebih misalnya punya mobil dan rumah ber-AC, aneh juga jika membayar hanya 1/5 dari seorang tukang batu.


Dalam Islam, agar ada hadits yang memerintahkan kita untuk mengobati kita dengan cara bersedekah. Jadi jika terlampau pelit, jangankan manusia (dokter, tabib, pembekam, dsb). Allah saja sangat benci kepada orang yang pelit, kikir, atau bakhil.

1 komentar:

  1. ya begitulah jika orang yang sudah terjepit kebutuhan..jangankan pngobatn Sihir bkerjasama dg jin & tipudaya...para penceramah agama juga sama saja..untuk berceramah d suatu tempat dalah memperingati hari kebesaran Islam ja harus ada duit dulu untuk DP,,baru beliau mau datang..belum calo yang mengantarkan kepada penceramah tersebut..itu yag udah kondang..kalupun yg belum kondang kalo d kasih dikit pulus kemudian hari beliau tidak mau datang ketika d undang..jadi apa bedanya??apakah memberikan pengetahuan agama kepada umat harus di nilai dulu dengan rupiah??
    saya juga tidak tau apakah kemampuan yang saya miliki ini benar atau salah..karena selalu obat yang saya angjurkan aneh-aneh..tp ALHAMDULILLAH yang sakit menjadi sembuh..saya juga mematok biaya untuk penyakit yang lumayan parah..tapi uang tersebut selalu saya minta kepada orang yang sakit untuk di bagikan kepada anak yatim..
    Dan yang saya tau Jin jg adalah Mahluk ALLAH SWT..ada yang Muslim dan Non Muslim..apakah Mahluk ALLAH yang mengerti agama ISLAM jika kita ajak untuk menolong seseorang dengan tujuan mendapat pahala dari ALLAH itu salah??saya harap jagan memfonis semua orang yang memiliki kemampuan mengobati dengan bantuan jin dikatan itu yang salah..

    BalasHapus