Senin, 10 Januari 2011

Blokir Pornografi di 1 Server BB Lebih Efektif dan Efisien daripada 2 Juta HP

Saya biasa memblokir situs2 yg tak perlu.
Lebih mudah memblokir situs porno di 1 server di BB ketimbang harus memblokir di 2 juta HP pelanggannya. Apalagi pelanggannya kan banyak yang gatek. Kasihan kalau harus setting sendiri. Kemudian jika ada 1 pelanggan yg bisa menerima akses porno, dia bisa menyebarkan ke yang lain. Padahal kan pornografi bertentangan bukan hanya dengan agama, tapi juga susila.


Memang sih bisa bolong sebab tak ada gading yang tak retak, tapi kan membiarkan bablas tanpa filter sama sekali justru lebih parah.
Lebih baik Menkominfo yg menyediakan file black list. Nanti masyarakat yang melihat situs porno atau tak layak bisa melaporkan nama domainnya untuk selanjutnya tersimpan di file black list tsb. Ini dilakukan secara online dan by system gitu lho...

Kalau masalah server bisa mati karena harus mencari apakah domain yang diklik itu porno atau bukan, itu tidak masuk akal. Google saja bisa mencari:
Sekitar 682.000.000 hasil dalam 0.11 detik


Itu untuk key word: number of websites in the world. Harap diingat, Google mencari itu dari 232 juta website dan milyaran laman. Dan Google ini adalah server yang paling banyak dipakai di dunia. Ada 90 juta pemakai Google perhari dengan 200 juta pencarian per hari.


DNS juga jauh lebih berat. Saat kita mengetik URL misalnya media-islam.or.id, DNS akan melakukan pemetaan dari 232 juta domain untuk mendapatkan nomor IP DNS dari media-islam.or.id. Dan itu dilakukan dalam waktu sepersekian detik saja.


Komputer sekarang seperti Intel Core 2 Extreme QX9770 3.2 GHz dapat melakukan perhitungan 59.455 MIPS (Million Instructions Per Second) sementara processor Intel Core i7 Extreme Edition i980EE 3.3 GHz  sebanyak147.600 MIPS (juta instruksi).


Jadi kalau sekadar mencari domain dari file daftar blacklist 2 juta domain yang sudah terindeks sih cuma butuh waktu sepersekian detik saja.


Dari 232 juta situs yang ada, situs porno paling cuma sekitar 20 juta saja. Jadi dengan diblokir pada level domain, kalau secepat google paling cuma sepersekian detik saja. Nyaris tak terasa.


Google sendiri untuk pencarian amannya menyediakan fasilitas "Laporkan" untuk situs yang tidak pantas. Nah masak Indonesia yang Muslim membiarkan saja situs tidak pantas?


Australia saja yang Non Muslim dan bebas mempertimbangkan sensor internet. Bukan cuma seks, tapi juga situs yang menganjurkan kekerasan, bunuh diri, dsb. Jadi jumlah yang harus diblokir lebih banyak lagi:
http://en.wikipedia.org/wiki/Internet_censorship_in_Australia


Jadi jangan biarkan Indonesia yang mayoritas Muslim justru lebih bebas daripada negara2 Barat...

1 komentar:

  1. Indra Bagdjarahardja11 Januari 2011 pukul 02.42

    Mantab gan..
    Saya setuju.
    Terkadang saya heran sama yang protes soal pemblokiran situs porno.
    Apa ga sayang ama anak cucunya yah.
    Saya juga bukan org suci.
    saya akui pernah akses yg begituan.
    Nah ini dia masalahnya.
    Coba klo saya ga dikasi kesempatan sama sekali untuk mengakses situs begituan. Mungkin ga akan buka,hahaha...
    Akhirnya PC saya setting DNS ke NAWALA.
    Walopun kadang lelet,tp untuk internet sehat worth it lah...

    BalasHapus