Saat ini tengah musim adu domba dengan kedok dakwah Islam yang membuat sesama Muslim atau manusia saling hina bahkan saling bunuh. Padahal pengadu domba itu sial nasibnya:
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)
Nabi itu senang mendamaikan. Nabi membuat kaum Bani Aus dan suku Khazraj yang dulu saling hina dan saling bunuh jadi bersahabat di dalam Islam. Nabi bisa mengkoreksi dan mendamaikan Khalid bin Walid (yg masuk Islam menjelang Futuh Mekkah) yang menghina sahabatnya Abdurrahman bin 'Auf dgn bijak sehingga penghinaan terhenti, sementara penghinanya Khalid bin Walid tidak dikafirkan dan jadi pahlawan Islam. Nabi juga menegur dan memaafkan sebagian sahabat yang terlibat dalam fitnah terhadap Siti 'Aisyah sehingga fitnah terhenti dan pemfitnah sadar dan tetap jadi Muslim yang baik. Allah dan RasulNya meminta Abu Bakar yang marah dan bersumpah tidak akan memberi sedekah lagi kepada orang yang turut menyebar fitnah bahwa Siti 'Aisyah berzina. Tuduhan mana yang lebih keji dari ini?
Namun Islam mengajarkan dakwah itu dilakukan dengan cara yang baik. Menyadarkan ummat islam. Bukan justru mengkafirkan mereka dan mengeluarkan mereka dari Islam:
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [An Nuur 22]
Itulah Sunnah Nabi. Menjadi Rahmat bagi semesta alam. Membawa perbaikan. Dakwah dilakukan dengan Maw-izhotul Hasanah dan Bil Hikmah. Bukan dengan fitnah dan adu domba.
http://media-islam.or.id/2012/04/24/nabi-senang-mendamaikan-bukan-mengadu-domba-dan-menghindari-peperangan/
Asbabun Nuzul surat Ali ‘Imran ayat 103:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya…” [Ali ‘Imran:103]
Saat Bani Aus dan Suku Khazraj larut dalam semangat ashobiyyah mereka lupa bahwa mereka sesama muslim. Yang Aus merasa Aus dan yang Khazraj merasa Khazraj. Dalam puncak emosi perang itu mereka akhirnya berteriak-teriak histeris : ”Senjata-senjata!”.
Dalam situasi kritis itulah, Rasulullah datang bersama pasukan kaum muslimin untuk melerai mereka. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai kaum muslimin, apakah karena seruan jahiliyah ini (kalian hendak berperang) padahal aku ada di tengah-tengah kalian. Setelah Allah memberikan hidayah Islam kepada kalian. Dan dengan Islam itu Allah muliakan kalian dan dengan Islam Allah putuskan urusan kalian pada masa jahiliyyah. Dan dengan Islam itu Allah selamatkan kalian dari kekufuran. Dan dengan Islam itu Allah pertautkan hati-hati kalian. Maka kaum Anshar itu segera menyadari bahwa perpecahan mereka itu adalah dari syaithan dan tipuan kaum kafir sehingga mereka menangis dan berpelukan satu sama lain. Lalu mereka berpaling kepada Rasulullah SAW. dengan senantiasa siap mendengar dan taat…” (Sirah Ibnu Hisyam Juz 1/555).
http://media-islam.or.id/2009/09/07/mewaspadai-berita-orang-fasik-dan-adu-domba/
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [An Nisaa' 114]
Jadilah Muslim yang baik yang suka membuat perdamaian. Bukan jadi tukang adu domba karena tidak akan masuk surga. Lakukan dakwah Islam dengan cara yang baik dan bijak sebagaimana Nabi yang mampu membuat orang-orang yang semula kafir menjadi Muslim bahkan menjadi sahabatnya....
Kenapa Israel yang jumlah penduduknya cuma 7 juta sanggup membantai ummat Islam di Palestina berulang-kali padahal ada 1,3 milyar (1.300 juta) Muslim di dunia? Ini karena Israel (Yahudi) berhasil mengadu-domba ummat Islam agar saling hina dan saling bunuh sehingga ummat Islam jadi lemah.
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu…” [Al Anfaal 46]
http://media-islam.or.id/2011/03/13/ummat-islam-itu-satu-dan-jangan-berpecah-belah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar