Senin, 30 April 2012

MAY DAY: Renungan Hari Buruh Sedunia

Tanggal 1 Mei ini dikenal juga sebagai May Day atau Hari Buruh Sedunia.
Di Jakarta saja, rencananya ada 50 ribu buruh yang akan berdemonstrasi menuntut hak mereka.


Sebetulnya buruh dan pengusaha saling membutuhkan.
Tanpa buruh, pengusaha tidak bisa mendapatkan uang dan kemewahan yang mereka dapat.
Sebaliknya tanpa pengusaha juga buruh tak mendapat kerja.


Nabi menyuruh kita untuk menggaji buruh dengan upah yang layak sehingga mereka bisa makan makanan yang sama dengan kita dan berpakaian dengan pakaian yang serupa dengan kita (walau tak harus kembar..:).


Cukupi sandang, pangan, papan, serta pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan keluarga mereka. Sehingga mereka bisa fokus bekerja sebaik mungkin. Buruh/karyawan yang gajinya kurang, akhirnya tidak konsentrasi dalam bekerja karena mereka memikirkan hutang yang harus dibayar, biaya pengobatan anaknya, biaya sekolah anaknya, dsb.


Upah buruh juga harus dibayar sebelum kering keringatnya (segera).


Menurut Nabi, sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesama. Pengusaha bisa bermanfaat dengan mensejahterakan buruh/karyawannya. Para buruh/karyawan bisa bermanfaat dengan bekerja sebaik mungkin sehingga perusahaannya bisa mendapat untung yang besar.


Pada akhirnya, hidup di dunia ini hanya sementara. Dalam 100 tahun terakhir ini tidak ada manusia yang umurnya melebihi 120 tahun. Pada saat dia meninggal dan masuk ke dalam kubur, seluruh hartanya ditarik oleh Allah.


Harta yang menolongnya di alam kubur/akhirat adalah harta yang dia gunakan untuk membantu sesama. Selain itu yang dipakai untuk bermewah-mewahan/berfoya-foya, justru akan dihisab/dihitung dan jadi beban baginya. Karena pada dasarnya kita semua beserta seluruh langit dan bumi beserta isinya adalah milik Allah. Kita hanya dititipi harta Allah sementara saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar