Kamis, 08 September 2011

"Aliran Dakwah" yang Mematikan Dakwah Islam

Ada "Aliran Dakwah" yg justru mematikan dakwah Islam. Dengan alasan memurnikan Islam dari bid'ah, mereka jadi khawarij dgn menganggap yg lain sbg sesat hanya karena zikir/doa berjama'ah,dsb. Akibatnya pengikutnya yg awam tak mau mengaji lagi di masjid2 yg ada.
Cuma karena "Aliran Dakwah" ini sedikit dan jauh, akhirnya pengikut awam ini jadi tak mengaji dan tak tahu cara shalat yg benar atau pun dzikir. Perbendaharaan dzikirnya sedikit. Jika pun ada, makhraj dan tajwid tak benar hingga makna berbeda. Demikian pula saat membaca Al Qur'an makhraj dan tajwidnya ngawur dan terbata-bata.
Aqidah dan Tauhidnya pun lemah/tak ada karena jarang/tidak pernah mengaji.


Ada juga aliran dakwah yang dengan alasan mengikuti sunnah, akhirnya justru memecah-belah persatuan ummat Islam sehingga ummat Islam jadi lemah. Padahal menjaga persatuan Islam itu wajib:


“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.


Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,” [Ali ‘Imran 103-105]


Hanya karena hal sepele seperti Dzikir Berjama'ah saja, ada kelompok yang dengan mudah mengkafirkan sesama Muslim seperti KH Muhammad Arifin Ilham sebagai kafir:


Nabi Muhammad SAW bersabda:


“Siapa saja seseorang yang mengatakan kepada saudaranya, “hei kafir” maka julukan itu akan kembali kepada salah seorang dari keduanya. Jika orang yang dituduh itu benar, maka sesuai dengan apa yang dituduhkan, tapi jika tidak, maka tuduhan itu akan kembali kepada yang melemparkannya.” (HR. Muslim).


“Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan kefasikan atau kekafiran, kecuali akan kembali kepada si penuduh jika orang yang dijuluki itu tidak demikian keadaannya.” (HR. Bukhori)


Kelompok Khawarij ini tak segan-segan menista ummat Islam yang berbeda pendapat dengan mereka dengan berbagai sebutan yang mereka sendiri tidak suka. Padahal itu dilarang oleh Allah SWT:


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat 11-12]


“Mencela sesama muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran” (Bukhari no.46,48, muslim no. .64,97, Tirmidzi no.1906,2558, Nasa’I no.4036, 4037, Ibnu Majah no.68, Ahmad no.3465,3708)


Kelompok Khawarij itu sadar/tidak sadar merusak dakwah Islam yang dilakukan oleh seorang Muslim dan memecah-belah persatuan ummat Islam sehingga jadi saling benci. Kita harus berhati-hati terhadap mereka.

1 komentar:

  1. betul sekali...hati hati dengan mengkafirkan orang, jika niat kita baik maka justru niat itu yang harus bisa mempersatukan umat

    BalasHapus