Senin, 14 Mei 2012

Kenapa Perolehan Suara Partai Islam Merosot?

Mobil Mewah para pejabat:



Rakyat Indonesia yang kelaparan


Masalahnya politisi Islam sendiri malu untuk mengatakan menegakkan syariah Islam. Kemudian pemahaman Islam mereka tidak kaffaah. Contohnya ada tidak politisi Islam yg mengajak kita menegakkan ekonomi Islam seperti kemandirian ekonomi agar kekayaan alam dan ekonomi Indonesia tidak dikuasai oleh orang2 kafir? 90% migas dan kekayaan alam Indonesia dikuasai perusahaan2 kafir harbi AS. Iran, Arab Saudi, Chavez, Morales sudah berhasil menasionalisasi perusahaan2 minyak AS di negara2 mereka. Nah ada tidak politikus Islam yg mengajak kita untuk menasionalisasi perusahaan2 minyak AS?


http://media-islam.or.id/2009/03/31/sistem-ekonomi-islam-yang-pro-rakyat


Selain itu gaya hidup bermewah2an sebagian "Pemimpin Islam" tidak mencerminkan sunnah Nabi. Ah yg penting sumbernya halal. Ah amalnya lebih banyak. Nabi Sulayman jg begitu. Padahal syariat Nabi Muhammad yg hidup sederhana menghapus syariat Nabi2 sebelumnya. Nabi sumbernya halal dan amalnya jauh lebih banyak. Toh beliau buang cincin emas yg kalau 10 gram paling harganya rp 5 juta diganti dgn cincin perak yang harganya cuma rp 300 ribu. Itu pun sekedar untuk cap stempel negara. Beliau larang pula sahabatnya memakai baju sutera. Beliau hanya punya 1 onta untuk dikendarai. Nah ini beda dgn sebagian pemimpin Islam yg hidup bermewah2an di tengah2 rakyat Indonesia yg miskin. Ada 1 orang yg punya mobil Alphard, Ford Escape, Terrano, dan Serena. Yg lain punya jam tangan Rp 70 juta. Bagaimana ummat Islam bisa simpati kepada mereka?


Para pengikutnya juga taqlid buta. Bukannya mengingatkan para pemimpin mereka untuk kembali ke ajaran Islam yang mengajarkan hidup sederhana, justru membela gaya hidup mewah para pemimpinnya. Kesetiaan mereka terhadap para pemimpinnya di atas kesetiaan mereka kepada Allah dan RasulNya.


Lihat bagaimana Allah menjanjikan siksa neraka kepada orang-orang yang bermegah-megahan dan membanggakan hartanya:

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” [Al Hadiid 20]


“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takaatsur 1]
“Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim” [At Takaatsur 6]
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” [At Takaatsur 8]


“…Orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.” [Huud 116]


“Hingga apabila Kami timpakan azab, kepada orang-orang yang hidup mewah di antara mereka, dengan serta merta mereka memekik minta tolong.” [Al Mu'minuun 64]


http://media-islam.or.id/2011/11/21/salahkah-pejabat-bermewah-mewahan-di-tengah-kemiskinan-rakyat


Lebih parah lagi ternyata sebagian politisi Islam akhirnya terjerat kasus korupsi. Sebagian sudah ada yang dihukum. Sebagian lagi meski Pegawai Negeri Sipil, berbisnis dengan transaksi ratusan juta rupiah sekali transaksi. Sementara sebagian lagi ada yang dituduh korupsi oleh rekannya bekas sesama pengurus bahkan juga pendiri partai tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar