Rabu, 09 Januari 2013

Jangan Larang Orang Menyebut Nama Allah

Ada anggota Milis Syiar Islam dari Malaysia yang mengirim tulisan yang melarang ummat Kristiani menyebut Allah sebagai Tuhannya. Padahal bukankah kita harus menyeru manusia agar menyembah Allah?


Dakwah Nabi adalah Tauhid. Menyeru manusia agar menyembah Allah. Membuat manusia bersaksi: “Tidak ada Tuhan selain Allah”.


"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman..." [Al Israa' 110]
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah.." [An Nahl 125]
"...serulah kepada Tuhanmu..." [Al Hajj 67]


"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah.." [Al Hajj 28]


Sebaliknya kita dilarang menghalangi orang2 dari menyembah Allah:


"Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah." [Al Anfaal 47]


"siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah" [Al Baqarah 114]
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah" [Al Hajj 25]


Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/11/30/cara-nabi-berdakwah-islam/


Jadi saat mereka sudah mengakui Allah dan menyebut Allah sebagai Tuhannya, itu sudah benar. Jangan kita halangi. Justru kesesatan mereka yang menTuhankan Yesus itu yang harus kita koreksi. Begitu juga dengan kemusyrikan dan berbagai kesesatan lainnya.


Ayat Al Qur'an di bawah Allah membolehkan kaum Yahudi dan Nasrani menyebut nama Allah di biara-biara, gereja-gereja, dan sinagog-sinagog Yahudi.


"(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa" [Al Hajj 40]


Kalau pun Allah yang mereka sebut berbeda sifatnya dengan Allah yang disembah orang Islam, kewajiban kitalah memberi tahu sifat-sifat Allah yang sebenarnya.


Di Asma'ul Husna ada 99 nama dan sifat Allah seperti Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ini bisa dibaca di:


http://media-islam.or.id/2007/09/14/asma%E2%80%99ul-husna/


Cuma karena banyak, jangankan paham, menghafal pun sulit. Selain itu ummat beragama lain bisa saja mengklaim: "Oh Tuhan kita juga Maha Pengasih!". Sulit kita mendebatnya. Selain itu sifat Maha Penyayang berlaku untuk hamba yg saleh. Terhadap kaum yg durhaka, Allah tidak memakai sifat itu. Tapi menyiksa mereka dgn keras.


Ada pun Imam Abu Hasan Al Asy'ari menjelaskan Sifat 20 yg berdasarkan Akal dan juga Al Qur'an. Sifat Wujud (Ada) menghantarkan orang yg Atheist jadi percaya akan Tuhan. Wahdaniyah (esa) ini tidak bisa diklaim oleh agama lain yg menyembah 3 Tuhan. Begitu pula Hayyun (Maha Hidup) tak bisa diklaim agama lain yg hari wafat Tuhannya diperingati setiap tahun. Sifat Mukhollafatuhu Lil Hawadits (Al Ikhlas) yg menyatakan Allah tidak serupa dgn makhluknya juga membantah klaim agama lain yg menyerupakan TUhan seperti manusia. Sifat Qidam/Terdahulu juga membantah adanya Tuhan yang baru lahir setelah makhluknya ada. Silahkan baca:


http://media-islam.or.id/2009/11/08/sifat-20-allah-yang-penting-dan-wajib-kita-ketahui/


Jika Allah yang mereka sembah beda sifatnya dengan yang kita pahami, kita bisa memberi tahu mereka. Oh Allah itu Maha Kuasa/Kuat. Allah tidak bisa dipukuli manusia atau pun disalib. Allah itu Maha Hidup. Mustahil Allah bisa mati disalib. Allah itu Terdahulu/Awal. Mustahil Allah lahir saat makhlukNya sudah ada, dsb.


Insya Allah jika sifat-sifat Allah itu kita ajarkan dan kita sebar-luaskan, mudah-mudahan bukan cuma ummat lain yang paham akan sifat-sifat Allah menurut Islam, tapi juga ummat Islam sendiri juga paham. Kalau sudah paham dan punya ilmu, insya Allah aqidah/imannya kuat dan tidak mudah dimurtadkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar