Senin, 21 April 2008

Perjalanan dengan Kereta Api (KA) dari Jakarta ke Semarang

Stasiun KA Tawang Semarang


Saya mendapat tugas kantor untuk dinas ke Semarang secepatnya. Semarang adalah kota yang tanggung. Artinya naik kendaraan seperti Bis dan Kereta Api lumayan jauh. Tapi naik pesawat udara juga terlalu dekat dan harga tiketnya lebih mahal daripada ke tiket pesawat ke Surabaya. Meski di internet ditulis harganya hanya Rp 300.000, tapi ketika teman saya menceknya ke biro perjalanan harganya Rp 534.000. Saya sendiri tidak percaya dan memeriksa lagi ke Travel ternyata untuk tiket Sriwijaya Air saja sekitar Rp 500.000. Harga Rp 300.000 itu belum termasuk ”Plus-plus” kata petugasnya.



Akhirnya saya periksa jadwal dan tarif kereta api ke Semarang. Di dapat Argo Bromo Anggrek berangkat jam 21.30 dan sampai jam 3.02 dinihari (kenyataannya sampai jam 3.30). Jadi total perjalanan sekitar 6 jam dengan harga Rp 240.000. Teman saya segera ke sana untuk membelikan tiketnya.



Dengan taxi saya menuju ke Stasiun KA Gambir dan menunggu di lajur 1. Karena AC di KA cukup dingin, dari rumah saya pakai jaket tebal dan memakai sepatu olah raga. Di KA memang disediakan selimut dan bantal gratis. Tapi itu dibagikan di perjalanan dan sebelum sampai sudah ditarik lagi. Makan malam gratis adalah teh hangat, roti unyil, dan kue bolu. Ada juga setelah itu ditawarkan berbagai minuman seperti Pocari Sweat atau Aqua, tapi itu harus bayar lagi. Jam 23.00 saya makan nasi goreng yang ditawarkan. Meski rasanya sangat standar dan menurut saya jauh lebih enak nasi goreng Suroto di dekat rumah saya yang harganya Rp 7.000, di KA harganya Rp 13.000.



Stasiun KA Gambir


Saya berusaha tidur di KA, namun hasilnya ya tidur ayam. Sebentar-sebentar bangun.



KA Argo Bromo Anggrek


Sesampai di stasiun KA Tawang Semarang, saya berusaha mendapatkan taxi. Saya ingin naik Taxi Express Taxi atau Kosti yang reputasinya baik, tapi mereka tidak mau menerima penumpang. Mungkin takut dengan taxi lain yang secara agresif menawarkan taxinya. Karena biasanya taxi kalau di stasiun atau terminal bis itu mahal atau pakai argo kuda, saya akhirnya memutuskan naik becak ke simpang 5 menyusul bos saya yang sudah duluan di hotel Horison.



Simpang Lima Semarang


Tarif Becak Rp 15.000. Meski menurut teman saya hanya Rp 10.000, namun karena dinihari dan hujan, saya putuskan untuk menerimanya. Perjalanan cukup sunyi dan gelap. Bagi yang jalan sendirian dan merasa tidak bisa membela diri jika terjadi sesuatu, saya sarankan untuk tetap menunggu di stasiun KA hingga hari mulai terang. Setengah jam kemudian baru saya sampai di hotel dan segera tidur untuk istirahat.



Pada saat istirahat, saya segera mencek harga tiket pesawat di Citraland Mal. Tiket pesawat sore tidak ada selain harganya juga beda jauh dengan harga tiket KA.



Akhirnya setelah selesai jam 19.45 saya segera berangkat kembali ke stasiun Tawang Semarang. Kali ini teman mengantar pakai sepeda Motor. Saya lihat KA yang cukup baik dengan waktu kedatangan yang lumayan adalah KA Kamandanu dengan tarif Rp 180.000. KA tersebut berangkat jam 21.00 dan sampai jam15.32 (di Jatinegara saya sampai jam 15:45).



KA Kamandanu


Karena kali ini membawa laptop dsb, saya agak lebih berhati-hati agar tidak hilang, sebab itu milik kantor. Ke kamar kecil saya lakukan ketika KA sedang berjalan.



Sampai di stasiun KA Jatinegara, akhirnya saya pun pulang dengan menggunakan Bajaj. Meski kendaraan umum ada, tapi saya lihat belum semua rute ada.



Stasiun KA Jatinegara


Saya lihat keamanan stasiun Kereta Api belum maksimal. Masih banyak calo, copet, atau pun pembius penumpang yang beraksi. Dengan pendapatan lebih dari Rp 2,2 trilyun per tahun dan satu stasiun bisa Rp 2 milyar, harusnya keamanan di stasiun KA bisa ditingkatkan lagi dengan pengadaan beberapa kamera CCTV. Satu kamera CCTV harganya berkisar Rp 200.000-500.000 rupiah (sudah termasuk infra merah untuk melihat dalam gelap). Satu sistem bisa dipasang 4-16 kamera berikut alat perekam yang mampu merekam sampai 1 bulan penuh harganya berkisar Rp 6-15 juta (coba cek di www.glodokshop.com atau www.bhinneka.com).



Jika keamanan lebih terjamin, maka masyarakat akan lebih banyak lagi yang tertarik untuk memakai KA.



http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.03.29.01350981&channel=2&mn=163&idx=163


Petugas Kereta Api Dianiaya Kelompok Copet


Sabtu, 29 Maret 2008 | 01:35 WIB



Jakarta, Kompas - Petugas Keamanan Dalam atau PKD Kereta Api, Purnomo, dianiaya kelompok copet di Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (28/3). Purnomo dan sejumlah petugas saat itu berusaha menghalau kelompok copet yang mengganggu lalu lalang penumpang yang hendak naik ke atas kereta Jakarta-Rangkasbitung.



Juru Bicara PT Kereta Api (KA) Daerah Operasi Satu Akhmad Sujadi yang dihubungi Kompas menjelaskan, kelompok copet sudah sering mengganggu dan melawan petugas PT KA.



”Purnomo dianiaya kawanan copet yang lalu melarikan diri. Satu orang ditangkap dan diamankan di Pos Polisi Gelora di dekat Gedung DPR. Awal bulan ini anggota PKD bernama Agus juga dianiaya di sekitar Stasiun Kebayoran Lama,” kata Sujadi.



Saat dicari di Pos Polisi Gelora, tersangka copet yang bernama Roland Arimatea (19), asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang mengaku bertempat tinggal di Sudimara, Kabupaten Tangerang, telah dilepas petugas.



Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Ngatiyono yang ditemui di pos polisi menjelaskan, dalam kejadian itu tidak ditemukan barang bukti kejahatan sehingga yang bersangkutan terpaksa dilepas.



”Pak Purnomo yang menjadi korban pemukulan juga tidak mau mengajukan tuntutan. Namun, kami meminta Roland untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan,” kata Ngatiyono.



Dalam surat pernyataan, Roland yang tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) menjelaskan telah menumpang kereta tanpa membeli karcis dan menganiaya petugas PT KA.



Menjelang petang, Purnomo sudah dapat kembali bertugas setelah diobati di Stasiun Palmerah.



Akhmad Sujadi menerangkan lebih lanjut, perilaku kelompok copet dan preman di kereta api semakin brutal belakangan ini. ”Sejak operasi penertiban diperketat, para pencopet makin nekat. Mereka bahkan menghasut penumpang untuk melawan petugas, seperti terjadi awal bulan ini,” kata Sujadi.



Para pencopet membentuk kawanan yang terdiri dari empat hingga delapan orang di setiap gerbong. Mereka menghalang-halangi penumpang yang hendak naik atau turun.



Para petugas sudah mengenali wajah dan kelompok pencopet yang biasa beroperasi. Sujadi berharap polisi segera membantu PT KA menumpas para copet. (Ong)



10 komentar:

  1. trim's atas view gambar kereta nya.... terutama situasi di dalam keretanya

    BalasHapus
  2. Iy may,thx yah,rencanany saya mau pg pas tgl 21 sept nanti,kr2 harga tiket jd brapa y maz?
    Tyuz kr2 dpt tiket ga y?
    Masalahny saya bd0misili di medan,libur lebaran nanti saya mau k jakarta,kal0 pesen tiketny dri medan bisa ga y maz,thx bgt.

    BalasHapus
  3. Bu Novia, kalau saat liburan umum misalnya lebaran atau liburan sekolah harus pesan tiket jauh-jauh hari sebab sering seminggu sebelumnya tiket sudah habis.

    Kalau hari biasa, beli langsung di stasiun sekitar 1-2 jam sebelumnya juga bisa.

    Untuk tiket di Jakarta coba pesan dari Stasiun KA Gambir.

    Website untuk pemesanan tiket atau cek harga tiket KA bisa dilihat di:
    http://infoka.kereta-api.com

    BalasHapus
  4. Naik Kereta api ke semarang memang asyik, kota semarang juga bagus, copet dan calo keretanya yang ga asik. Mari kita berantas!

    BalasHapus
  5. Thanx infonya
    saya akan berhati-hati

    BalasHapus
  6. quote,
    A Kamandanu dengan tarif Rp 180.000. KA tersebut berangkat jam 21.00 dan sampai jam15.32 (di Jatinegara saya sampai jam 15:45).

    Mas pulangnya kok bisa sampai hampir 20 jam?
    Kalo saya berangkat dari Semarang malem, supaya sampai di Bekasi subuh / pagi, naik apa ya?

    Ada yang bisa bantu saya?

    BalasHapus
  7. nanya harga tiket argo sindoro.... thx

    BalasHapus
  8. saya dari malaysia. mahu kejakarta pada bulan feb tahun hadapan. mahu naik k api dari jakarta ke semarang yang selesa class apa berapa rupiah tamhangnya.

    BalasHapus
  9. pencopet kurang ajar. polisi gk mw gerak kalo gk diperintah c. udah gtu atasannya jg butuh uang jalan. hadeehh.. tolong bangkitkan aparat dan pemerintah serta rakyat-rakyat INDONESIA

    BalasHapus