Minggu, 23 Desember 2012

Kajian Al Qur'an tentang Siti Maryam dan Nabi Isa

[caption id="attachment_4007" align="aligncenter" width="468"]Pengajian Bersama KH Ali Yafie, Habib Hud, KH Mohamad Hidayat, KH Moehammad Zain, dkk Pengajian Bersama KH Ali Yafie, Habib Hud, KH Mohamad Hidayat, KH Moehammad Zain, dkk[/caption]

Alhamdulillah tadi pagi, 22 Desember 2012, mengikuti pengajian di Majelis Al Washiyyah tentang Surat Maryam ayat 27-33 yang berkaitan dgn Siti Maryam dan Nabi Isa.
Guru2nya lumayan banyak. Selain yg biasa muncul seperti KH Ali Yafie, KH Mohamad Hidayat MBA, KH Moehammad Zain, Ustad Alfian, ada juga Habib Hud bin Bagir Al Athas sempat memimpin doa dan juga habib Abdurrahman bin Ali Al Hasyi.
Intinya Siti Maryam adalah wanita suci yg melahirkan Nabi Isa.
Ada pun Nabi Isa adalah seorang hamba Allah yang diangkat Allah menjadi Nabi.
Jika Yahudi ekstrim menghina Nabi Isa sebagai anak haram/hasil zinah dan Nasrani ekstrim mengagungkan Nabi Isa sebagai Anak Tuhan, maka Islam menempatkannya secara proporsional: Anak Maryam/Manusia yang diangkat Allah sebagai Nabi.




[caption id="attachment_4012" align="aligncenter" width="468"]Habib Hud, KH Mohamad, KH Moehammad Zain, KH Ali Yafie, dan Ustad Alfian Habib Hud, KH Mohamad, KH Moehammad Zain, KH Ali Yafie, dan Ustad Alfian[/caption]

Kemudian KH Moehammad Zain menyampaikan pesan dari KH Hasan Basri yg saat itu jadi Ketua MUI, bahwa Buya Hamka saat menandatangani Fatwa Majelis Ulama Indonesia bahwa HARAM BAGI UMMAT ISLAM MENGIKUTI PERAYAAN NATAL, beliau mendapat tekanan yang begitu dahsyat sehingga beliau memilih mundur ketimbang mencabut fatwa tsb.
Fatwa MUI tsb berlaku hingga saat ini dan tak pernah dicabut.
Ini adalah pesan mantan Ketua MUI yang mudah2an bisa diketahui oleh seluruh ummat Islam.


Berikut bahasannya dengan beberapa tambahan. Saya tambah ayatnya agar lebih jelas, yaitu dai ayat 16 hingga 36:


Surat Maryam:




19:16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,


19:17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.


19:18. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”.


19:19. Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.


19:20. Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!”


19:21. Jibril berkata: “Demikianlah. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”


19:22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh.



Dari ayat di atas, Siti Maryam melahirkan Nabi Isa tanpa ada pria/suami. Jika ada yang menganggap Nabi Isa pantas dijadikan Tuhan karena dia tidak punya Bapak, maka Nabi Adam dan Siti Hawa lebih hebat lagi karena diciptakan Allah tanpa Bapak dan tanpa Ibu:


“Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi AllAh, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali ‘Imran 5]


Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2010/10/27/bukti-isa-atau-yesus-hanya-manusia-bukan-tuhanallah/

Siti Maryam saat itu di bawah asuhan Nabi Zakaria yang merupakan pamannya.

Siti Maryam tinggal di Galilea, Nazareth dan melahirkan di Betlehem (Baitul Laham).

19:23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”.


19:24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.


19:25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.


19:26. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini”.



Ayat di atas menunjukkan bahwa Isa lahir saat buah kurma sudah masak. Yaitu di musim panas di bulan-bulan Juni, Juli, dan Agustus. Jadi jika ada yang menganggap Isa lahir tanggal 25 Desember, yaitu saat musim dingin, ini keliru.


Aliran Kristen Adven menolak kalau Yesus lahir tanggal 25 Desember. Menurut penelitian ahli, tanggal 25 Desember adalah perayaan Solstice Day, yaitu kelahiran Dewa Matahari yang dilahirkan oleh kaum pagan di Romawi.




19:27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.


19:28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”,


19:29. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”


19:30. Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.


19:31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;


19:32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.


19:33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”.



Kaum Yahudi mengira Siti Maryam berzina dan melahirkan anak haram. Saat ditanya, Siti Maryam memberi isyarat kepada Isa seolah2 minta mereka bertanya kepada Isa.


Secara tak terduga dengan izin Allah, Isa yang saat itu masih bayi yang berada dalam gendongan bisa menjawab dan mengaku sebagai Hamba Allah yang dijadikan Nabi.




19:34. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.


19:35. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.


19:36. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.



Ayat di atas merupakan penjelasan dari Nabi Isa yang membantah orang-orang Nasrani yang memuliakannya secara berlebihan sebagai Tuhan. Di Injil sebetulnya Yesus mengaku sebagai utusan Tuhan:


“Jawab Yesus : “aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari Umat Israel.” (Matius 15:24)

Yesus menyuruh hanya menyembah kepada Allah. Bukan dirinya:

“Maka berkatalah Yesus kepadanya :”Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya Dia sajalah engkau berbakti!”. (Matius 4:10).

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2010/10/27/bukti-isa-atau-yesus-hanya-manusia-bukan-tuhanallah

Sebetulnya dalam Alkitab keEsaan Tuhan juga dijelaskan dalam 10 Perintah Tuhan yang ada di Exodus 20:
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
“Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. [Exodus 20:1-3]


Yesus berikan kesaksian bahwa Tuhan itu Esa


“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal menjawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada mereka itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum apakah yang paling utama?” Jawab Yesus : “Hukum yang terutama ialah : Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” (Markus 12:28-29).


Ummat Islam menghormati dan mencintai Isa sebagai Nabi. Bukan sebagai Tuhan.




[caption id="attachment_4015" align="aligncenter" width="468"]Peta Betlehem dan Nazareth Peta Betlehem dan Nazareth[/caption]

KH Ali Yafie menjelaskan Peta Al Qur'an tentang Betlehem dan Nazareth. Dari kata Nazareth/Nazhorin itulah berasal kata Nasrani.


KH Mohamad Hidayat menjelaskan bahwa Yesus saat dewasa nanti disebut juga Messiah yang berarti yang diurapi/diberkati. Biasanya yang diurapi adalah para raja, pendeta, atau Nabi. Ada pun dalam Islam digelari sebagai Isa Al Masih.


KH Moehammad Zain memperingatkan para jema'ah untuk hati-hati agar keluarga kita tidak terjebak dalam pernikahan beda agama. Sebab meski ada orang Kristen yang sungguh-sungguh masuk Islam karena Allah, jumlahnya amat sedikit. Umumnya mereka masuk Islam berpura-pura agar setelah menikah, bisa mengKristenkan pasangan atau anak-anaknya. Jadi harus hati-hati. Jika memang sampai menikah, maka pasangannya harus berusaha membimbingnya ke dalam Islam baik mengajar secara langsung, atau pun dengan mengikuti pengajian bersama.



Video Kajian Al Qur'an tentang Siti Maryam dan Nabi Isa Bersama KH M Zain, KH Ali Yafie, dan KH M Hidayat:
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=tDspv6XXKGQ?rel=0&w=500&h=281]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar