Tanggal 8 dan 9 Februari lalu membekam 2 pasien. Yang pertama mengeluh pusing kepalanya. Padahal tensi darah normal. Orangnya cenderung agak gemuk dan kurang berotot.
Saya bekam saja di leher, punuk (kahil), bahu (katifain), punggung, dan pinggang ('ala wariq). Saat bekam saya tanya apa pusingnya sudah hilang.
Saat dijawab belum, saya ulangi bekam di leher, punuk, dan bahu. Kemudian saya tanya lagi. Alhamdulillah dia jawab sudah hilang.
Pasien kedua yang merasa bahunya pegal pun begitu. Dia pegal karena mengangkat barang. Setelah
dibekam, pegalnya pun hilang/kurangan (ini komentar pasiennya lho).
Ada lagi tanggal 15 Februari seorang pasien, berumur 32 tahun nyaris tidak bisa jalan. Dia diantar istrinya dan memakai kruk. Asam Uratnya mencapai 9, katanya. Beratnya 84 kg dengan tinggi badan 165 cm. Sudah 20 hari lumpuh meski sudah 2x bolak-balik ke dokter.
Saya bekam kakinya kiri dan kanan. Keluar zat seperti garam. Itulah asam uratnya. Pasien tsb memang belum bisa jalan. Tapi katanya sakitnya sudah berkurang. Dan memang ada keluhan yang bisa hilang seketika. Ada pula yang memang perlu waktu/proses. Sebab penyakit pun datangnya tidak mendadak / tiba-tiba. Tapi setelah proses berbulan-bulan / bertahun-tahun akibat pola hidup yang salah. Pasien ini sering stres dan sering makan bakso dan mie ayam untuk makan pagi / siang. Selain itu juga malas jalan. Ke mana-mana selalu naik motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar