Bagi seorang pemula, menulis cukup membuat pusing. Apa ya yang akan ditulis? Kalau pun topik yang akan ditulis sudah ketemu, sulit untuk menuliskannya. Jika pun bisa, baru 1-2 paragraf pertama sudah berhenti. Tidak ada inspirasi/ilham, mungkin dalihnya begitu.
Ada Rumus 5W+1H yang bisa dipakai untuk mendobrak kebuntuan pikiran untuk menulis. Setiap tulisan diharapkan mampu menjawab 6 pertanyaan: What, Who, When, Where, Why, dan How atau ada yang menyingkatnya dengan Asdikamba (Apa, Siapa, DImana, Kapan,, Mengapa, BAgaimana?)
Who? Siapa?
When? Kapan?
Where? Di mana?
Why? Mengapa?
How? Bagaimana?
Misalnya kita ingin cerita bahwa kita pergi ke taman dengan orang tua kita. Nah tanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas kemudian jawablah sejelas mungkin.
Misalnya:
What? Apa?
Jalan-jalan ke Puncak
Who? Siapa?
Saya dengan adik, Bapak, dan Ibu saya pergi ke sana bersama-sama.
Bisa diperbanyak lagi pertanyaannya misalnya ketemu Siapa?
Oh di sana saya ketemu teman saya, Mira, dan orang tuanya.
When? Kapan?
Kami berangkat ke sana Hari Minggu pagi. Sampai di sana pada siang hari.
Where? Di mana?
Kami pergi ke Puncak Gunung Gede di Bogor. Tepatnya di Cipanas.
Kami berjalan-jalan di kebun Teh.
Pertanyaan bisa dipertajam dengan ke mana lagi? Di mana kamu?
Setelah itu kami pergi ke Masjid At Ta'awun di Puncak.
Why? Mengapa?
Kami ke sana untuk bersenang-senang dan menghirup udara segar.
How? Bagaimana?
Kami ke sana dengan mobil Kijang yang disetir oleh supir kami, bapak Sujono.
Kami berjalan-jalan dengan riang gembira di sana.
Sore hari kami baru pulang.
Keadaan jalan sangat macet. Sehingga saat pulang, kami kelelahan meski hati terasa senang.
Pertanyaan bisa dipertajam dengan "How Many" (Berapa banyak?) atau "How Much" (Berapa biayanya?)
Kami ke sana pergi berlima
Saat menulis cerita, bisa diperbaiki dengan menulis sesuai urutan waktu kejadian sehingga lebih enak dibaca. Misalnya:
Pada hari Minggu pagi kami berangkat ke Puncak. Adik, ibu, bapak, dan saya pergi berangkat bersama-sama. Kami diantar oleh pak Jono dengan memakai mobil Kijang.
Siang hari, kami sampai di Puncak. Di sana kami jalan-jalan di Kebun Teh Gunung Mas. Saya bertemu dengan teman saya, Mira. Dia pergi bersama dengan orang tuanya.
Setelah itu kami pergi ke Masjid At Ta'awun di Puncak. Di sana kami shalat berjama'ah.
Saat pulang, macet sekali. Kendaraan nyaris tidak bergerak.
Sore hari kami baru sampai di rumah. Meski badan letih, namun hati riang gembira!
Pada tulisan argumentasi atau pun humor tentu rumus tersebut tidak harus dipakai. Tapi pertanyaan-pertanyaan di atas membantu anda untuk menuliskan isi pikiran anda menjadi cerita.
Yang terpenting agar bisa menulis adalah teruslah menulis. Sejelek apa pun tulisan anda menurut anda, terus menulis. Justru kritikan orang akan membuat anda sadar kekurangan tulisan anda. Anda akan berusaha memperbaiki diri karena itu.
Semakin sering anda menulis, akhirnya anda menulis dengan lancar sebagaimana anda berjalan (jika anda bisa berjalan...:)
Referensi:
5W1H
A simple set of question framings was defined by Kipling in his immortal poem:
I have six faithful serving men
They taught me all I knew
Their names are What and Where and When
And Why and How and Who
They are also known by the less prosaic '5W1H' and are useful for general questioning and probing. Here are some question 'starters for ten'...
What
- What, specifically,...?
- What next?
- What else?
Where
- Where else?
- Where are you?
- Where, exactly...?
When
- When, exactly, will you...?
- When will it start/end?
- When will I know?
Why
- Why does that happen?
- Why not?
- (just keep asking 'why?' to find root cause - often around 5 times)
How
- How many?
- How much?
- How does it work?
Who
- Who will do this?
- Who else will do this?
- Who pays?
- Who benefits?
http://changingminds.org/techniques/questioning/5w1h.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar