Bank Dunia dan IMF kerap menggembar-gemborkan masalah korupsi dan perang terhadap korupsi di Indonesia. Sebetulnya itu hal yang bagus karena korupsi sangat merusak.
Namun sayangnya ada beberapa kejanggalan. Sepertinya Bank Dunia dan IMF menggunakan Korupsi sebagai "Kuda Troya" untuk memasukan Privatisasi dan Agenda Neoliberalisme lain ke Indonesia.
Dengan alasan pemerintah korup, maka BUMN-BUMN di Indonesia dipaksa untuk diprivatisasi. Dijual ke MNC-MNC Asing yang jadi rekanan Bank Dunia dan IMF. Sehingga bukan hanya BUMN-BUMN tersebut yang berpindah tangan dari bangsa Indonesia ke MNC Asing, namun juga kekayaan alam yang dikelola serta perekonomian Indonesia.
Anehnya lagi meski menyatakan Indonesia negara Korup, kedua lembaga tersebut getol mengucurkan banyak hutang ke Indonesia sehingga hutang Indonesia bengkak sampai Rp 1.600 trilyun lebih. Mereka akhirnya menikmati bunga yang besar karena pinjaman tersebut tidak gratis dan berbunga.
Korupsi membuat mayoritas rakyat Indonesia miskin karena 50% anggaran bocor kepada koruptor.
Namun Privatisasi atau berpindahnya kekayaan alam/BUMN Indonesia ke pihak asing akan lebih memiskinkan rakyat Indonesia. 90% kekayaan alam Indonesia bisa lari ke asing!
Sebagai contoh, untuk royalti emas dan perak di Papua, Freeport mendapat 99% sementara Indonesia cuma 1%! Freeport yang cuma "Tukang Cangkul" dapat 99%, Indonesia selaku pemilik emas dan perak cuma dikasih seupil!:
http://infoindonesia.wordpress.com/2011/02/25/royalti-emas-dan-perak-papua-freeport-99-indonesia-1/
Jadi ada 2 masalah penting yang harus diatasi oleh rakyat Indonesia:
1. Penjajahan Asing via Bank Dunia, IMF, dan MNC-MNC asing yang didukung pemerintah AS. Untuk melawan penjajahan Ekonomi ini ekonom pro AS mau pun media-media yang mendukungnya harus disingkirkan.
2. Koruptor. Untuk koruptor, hukum mati mereka dan sita seluruh harta termasuk rumah, mobil, serta kalung istri mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar