Biasanya saya dan istri melarang Irfan (4 tahun 6 bulan) beli permen. Alasannya takut batuk karena permen sekarang banyak yang pakai biang gula. Apalagi Irfan sering batuk dan pernah kena flex.
Irfan pun biasanya kalau dilarang begitu, selalu nurut. Kalau ke Supermarket, saya selalu wanti-wanti: "Kalau biskuit, susu, wafer, coklat boleh. Yang lain tidak." Irfan dan Hana biasanya beli sesuai barang yang dibolehkan.
Hari Sabtu, 22 Agustus 2009, istri saya mengamati Irfan dari balik jendela. Irfan tengah berdiri di dekat pohon bougenville milik mang Karta. "Lihat-lihat", kata istri saya. Ternyata Irfan tengah mengambil permen kopiko dan permen lain yang dibelinya.
Rupanya Irfan beli permen di warung Toto. Ketika istri saya memanggil, dia taruh permen-permen tersebut di bawah pohon mang Karta. Setelah menghadap, Irfan kembali ke pohon tersebut untuk mengambil permen-permennya.
Akhirnya kakaknya Hana memergokinya. Irfan ketahuan.
Istri saya sendiri perasaannya antara sebel karena dibohongi dan juga geli. Kok anak Balita bisa ya berbuat seperti itu?
Akhirnya sebagian permen dibagikan ke mas Rio (anak tetangga) dan juga kakaknya Hana agar tidak kebanyakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar