Saya pribadi tak percaya dgn statistik. Apalagi kriteria kemiskinan versi BPS juga manipulatif. Masak garis kemiskinan rp 236 ribu/bulan/orang. Akibatnya penduduk miskin cuma 42 juta dari 242 juta penduduk Indonesia. Jika garis kemiskinan pakai standar bank Dunia, maka jumlah penduduk miskin bisa lebih dari 120 juta jiwa/lebih separuhnya.
Angka kemiskinan di Solo versi BPS cuma 70 ribu. Tapi Jokowi tak mau pakai itu. Sehingga didapat 130 ribu karena Jokowi pakai 25 kriteria ketimbang BPS yc cuma 14. Kalau versi BPS, hanya 13% rakyat Solo yg miskin. Ini di bawah rata2 angka Nasional yg 18%
Jokowi sengaja memperbesar angka kemiskinan agar benar2 bisa mensejahterakan rakyat yang miskin tersebut.
Yang jelas tindakan Jokowi yang meredam inflasi dari 6,8% jadi 1,9% membuat rakyat lebih sejahtera. Upaya Jokowi membangun pasar murah yg retribusinya cuma rp 2600/hari (Rp 80 ribu/bulan) dibanding Mal di Jakarta yg sewanya rp 20 juta/bulan membuat pedagang kecil bisa cari makan dan rakyat bisa beli barang dgn harga murah. Menurut Nabi, 9 dari 10 pintu rezeki ada di dagang karena setiap produk/jasa tentu butuh pedagang sehingga bisa sampai ke konsumen/pembeli. Jadi penyediaan pasar murah oleh Jokowi sangat strategis dan bermanfaat.
Upaya Jokowi untuk membantu pembuatan mobil nasional Esemka bisa membuat rakyat Indonesia sejahtera dari pasar mobil Rp 200 trilyun/tahun yang saat ini dikuasai pabrik mobil asing. Waktu maret 2012 ke Solo, saya tidak melihat adanya pengemis dan pengamen jalanan sebagaimana yang ada di Jakarta. Jadi kalau ada yg bilang penduduk miskin di Jakarta cuma 2%, dia itu pembual besar mengingat tadi pagi saja di 1 bis sudah ada 3 pengamen yg beroperasi di bis yang sama...:)
Di Jakarta memang ada bangunan super megah seperti Pacific Place, gedung BEI, Bapindo Plaza, dsb di SCBD. Tapi hei. Itu bukan milik kita. Tapi milik segelintir orang seperti Tomi Winata.
Jurang antara kaya dan miskin di Jakarta amat lebar. Sehingga tatkala membantu pembagian sembako kepada 1000 dhu'afa, saya sempat khawatir kalau ada yang tewas/luka terinjak2. Ada sih 1 orang yg sempat terinjak. Padahal sudah ada 14 satpol PP yg membantu pengamanannya serta puluhan panitia.
Jadi kemiskinan di Jakarta cukup banyak. Bohong kalau ada yg bilang cuma 2%. Coba saja dia pergi ke perempatan2 jalan seperti di Pancoran, kolong jembatan, dsb.
Di bawah ada foto2 Hotel Syariah Arini yang ada di Solo saat saya menginap Maret 2012 lalu. Sederhana memang. Tapi di sana jarak antara kaya dan miskin tidak sedahsyat di ibukota. Tak ada pengemis/pengamen yang berkeliaran di jalan.
http://media-islam.or.id/2012/03/18/hotel-syariah-arini-di-solo/
Ini komentar orang2 Solo tentang tulisan saya. Teman saya yg sekarang jadi warga Solo saja sangat mendukung Jokowi. Ini tak akan terjadi kalau benar di Solo kemiskinan meningkat:
Abdat Fatimah
Betul sekali pak saya juga dari solo dulu thn 2000 sblm pak jokowi menjabat pengamen setiap hari jumat saya harus menyediakan 60 rb masih kurang itu hanya 100 rp perorang baanyak sekali sampai karyawan saya tidak bisa bekerja ∂ɑπ sekarang hari jumat saya hanya menyediakan 15rb saja masih sisa saya juga tanya pada pengamen lain kenapa sekarang koq tidak banyak seperti dulu katanya banyak yang sdh di modali menurut kemampuan masing2 ada yang dikasih becak ada yang dikasih gerobak untuk berjualan dll juga karyawan saya dapat baantuan untuk renovasi rumah sungguh saya benar2 terharu kemaren saya lihat di tv swasta setiap hari keliling kampung bagi2 beras subhanallah ini sudah dilakukan bertahun2 bukan hanya pemilu saja seperti yang lain
Tani Kian Dhowo
Betul pak, walau saya skrg warga Subang Jabar, tapi saya asli cah Solo. Jadi saya tahu betul kampung halaman saya, era kepemimpinan Jokowi-lah yg membuat saya tercengang, krn benar2 BERSERI. Maka klau ada orang2 yg koment ngawur ttg Solo, saya ketawa aja.
Dinominasikan sebagai 1 dari 25 walikota terbaik di dunia dan mendapat penghargaan karena sukses mengendalikan inflasi yang hanya 1,9% dari rata nasional yang 3,7%.
Pencitraan? Gagal?
Sukses Jaga Inflasi Solo, Jokowi Dapat Penghargaan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wali kota Solo, Joko Widodo menjadi salah satu kepala daerah yang mendapatkan penghargaan dari pemerintah, karena berhasil menjaga inflasi atau kestabilan harga-harga di daerah. Penghargaan itu diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diwakili Menko Perekonomian, Hatta Rajasa saat Rakornas III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Rabu (16/5).
Saat ditemui, Jokowi --sapaan akrab Joko Widodo-- mengatakan, Solo telah mencapai tingkat inflasi yang kecil yakni 1,93 persen dibandingkan inflasi nasional, yakni 3,79 persen pada 2011. Salah satu yang dilakukannya adalah menjaga ketersediaan pasokan barang.
"Kecil sekali 1,9 persen. Kalau nasional 3,7 persen tahun kemarin. Kira-kira segitu," katanya saat ditemui disela acara.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/05/16/m44kjm-sukses-jaga-inflasi-solo-jokowi-dapat-penghargaan
http://finance.detik.com/read/2012/05/16/115304/1918391/4/berhasil-jaga-inflasi-jokowi-dapat-penghargaan-sby-dan-bi
Angka Kemiskinan Meningkat, Pemkot Solo Justru Dipuji
TRIBUNJOGJA.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) telah merilis angka kemiskinan di Kota Solo. Jumlah warga miskin berdasarkan pedataan TKPKD itu pun menunjukkan angka yang lebih besar jika dibandingkan data lama yang dirilis Badan Pusat Statistik. Berdasarkan data TKPKD jumlah penduduk miskin di Solo mencapai sekitar 130 ribu jiwa, hampir dua kali lipat dari data yang dirilis BPS yang hanya sekitar 70 ribu jiwa.
Namun, rilis jumlah angka penduduk miskin tersebut justru mendapat pujian dari kalangan anggota legislatif di Kota Solo. Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Paulus Haryoto justru salut dengan pendataan yang dilakukan Pemkot Solo. Paulus memuji keberanian Pemkot Solo yang menggunakan 25 indikator kemiskinan dalam melakukan pendataan.
"Saya justru salut, karena data ini mewakili realitas yang sebenarnya. Pemkot berani pakai 25 indikator, BPS hanya menggunakan 14 indikator. Saya pikir TKPKD dan Pemkot tidak sembrono menentukan kemiskinan," kata Paulus kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (27/08/2012).
http://jogja.tribunnews.com/2012/08/27/angka-kemiskinan-meningkat-pemkot-solo-justru-dipuji
Jokowi Soal Kemiskinan di Solo: Jangan Ditutupi, yang Penting Sesuai Fakta
Ray Jordan - detikNews
Jakarta Calon Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya tidak mau menutupi angka kemiskinan di Kota Solo. Menurutnya, angka kemiskinan jangan ditutupi, yang penting sesuai fakta dan bagaimana menyelesaikannya
"Kemiskinan jangan ditutupi, yang penting sesuai fakta dan bagaimana menyelesaikannya. Pemimpin harus bisa menyelesaikan kemiskinan tersebut, jangan hanya puas dengan data," ujar Jokowi di markas pemenangan Jokowi-Ahok Jalan Borobudur nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2012).
Jokowi mengatakan, angka kemiskinan di Solo setelah didata oleh Pemkot Solo berjumlah 133.600 ribu. Sedangkan menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 70 ribu jiwa warga miskin.
"Kalau mau senang, pakai data BPS. Kalau kami hanya mengejar Wali Kota dan mendapatkan gelar, data dari BPS sudah cukup. Tapi kami tidak. Data yang kami miliki jauh lebih akurat dibandingkan BPS," katanya.
Menurutnya, dirinya hanya ingin menampilkan fakta kalau di Solo angka kemiskinan masih lumayan tinggi. Namun yang lebih penting saat ini adalah menacri solusi untuk menekan angka tersebut.
"Saya itu hanya ingin menampilkan fakta. Jadi, bukan soal yang miskin itu meningkat, tapi yang saya tampilkan itu yakni bagaimana menyelesaikan masalah itu," ujar Jokowi.
(jor/ndr)
Jokowi Masuk Daftar 25 Wali Kota Terbaik Dunia
TEMPO.CO, Jakarta --Wali Kota Surakarta Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi masuk dalam kandidat Wali Kota Terbaik di Dunia. Setelah sebelumnya masuk dalam 70 besar, kali ini ia masuk dalam 25 besar kandidat berdasarkan publikasi The City Mayors Foundation, London, Inggris.
http://www.tempo.co/read/news/2012/06/19/219411452/Jokowi-Masuk-Daftar-25-Wali-Kota-Terbaik-Dunia
http://jakarta.tribunnews.com/2012/08/04/jokowi-masuk-25-finalis-walikota-terbaik-di-dunia-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar