Kamis, 24 November 2011

Obat Ginjal, dari Kumis Kucing hingga Sambiloto

Obat Ginjal, dari Kumis Kucing hingga Sambiloto
Jumat, 4 September 2009 | 11:57 WIB

KOMPAS.com — Apa saja tanaman obat yang telah digunakan dan memiliki potensi untuk dijadikan pilihan alternatif ataupun pendamping pengobatan batu ginjal dan membantu meningkatkan kinerja ginjal?

Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Guru Besar Departemen Farmasi Fakultas MIPA UI, menyatakan bahwa beberapa tanaman obat sebenarnya layak disebut herba rasional karena telah dibuktikan selama bertahun-tahun meski secara empiris. Tanaman obat ini paling tidak telah teruji khasiat, efektivitas, dan keamanannya. Jenis-jenis herba yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal dan kandung kemih di antaranya:

KUMIS KUCING
Bersifat diuretik, bermanfaat untuk mengatasi infeksi kandung kemih, infeksi saluran kemih, kencing batu, batu kantung empedu, dan sebagai antipiretik.
Komponen berkhasiat: Eupatrin, sinensetin, 3-hidroksi-tetrametil flavon dan siphonol A-E.
Cara meramu: Kumis kucing dan meniran, masing-masing 30 gram, direbus. Setelah dingin airnya diminum.

LOBAK
Sebagai peluruh batu ginjal. Cara meramu: 200 gram lobak dibuat jus, lalu disaring dan diminum untuk satu hari.

TAPAK LIMAN
Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai peluruh batu ginjal, untuk meningkatkan kinerja ginjal, antiseptik, antiradang, dan penurun panas.
Komponen berkhasiat deoxy, isodeoxyelephantopin, dan seskuiterpena.
Cara meramu: Rebus 1.530 gram tanaman yang telah dikeringkan, airnya diminum.

PEGAGAN
Bersifat antibakteri, menyembuhkan luka, antiradang, antioksidan, dan meningkatkan kinerja ginjal. Telah melalui beberapa uji praklinis untuk antibakteri, ginjal, dan antitumor. Digunakan sebagai obat untuk membantu penyembuhan luka dan radang pada saluran kemih.
Cara meramu: Daun segar sebanyak 50-80 gram direbus, airnya diminum.

DAUN SENDOK
Bermanfaat sebagai antiinflamasi, melarutkan batu ginjal, meningkatkan kerja ginjal, dan sebagai antibakteri.
Komponen kimia: Plantaginin, - homoplantaginin, katalpol.
Cara meramu: Rebus 15-30 gram daun dengan 2 gelas air sampai tinggal 1 gelas, lalu minum.

TEMPUYUNG
Sebagai peluruh kemih, melarutkan batu empedu, dan meningkatkan kinerja ginjal. Komponen kimia: Flavonoid dan aeskulin.
Cara meramu: 5 lembar daun tempuyung, 5 lembar daun alpukat, 5 lembar daun sawi tanah direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Minum setelah dingin.
Cara lain: 5 lembar daun tempuyung, 6 buah jagung muda, dan gula aren secukupnya direbus, airnya diminum.

CEPLUKAN
Sebagai peluruh batu dan meningkatkan kerja ginjal, bersifat analgesik, antitumor, dan antiseptik.
Komponen kimia: Fisalin B, D, F dan withangulatin A. Saat ini pengembangan penelitian diarahkan untuk membuktikan potensinya sebagai antikanker.
Cara meramu: Konsumsi langsung buahnya atau air rebusan daun secukupnya.

ALANG ALANG
Sebagai infus rimpang, sebagai peluruh batu dan meningkatkan kerja ginjal, menurunkan tekanan darah, sekaligus pereda panas dalam. Hasil penelitian membuktikan tanaman ini tidak beracun, dan praktis penggunaannya karena cukup direbus.
Kandungan kimia: Arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, dan skopoletin.

DAUN ALPUKAT
Perasan daun alpukat berkhasiat sebagai peluruh batu ginjal dan meningkatkan kerja ginjal. Seduhan daun sebagai pelarut batu ginjal kalsium. Komponen kimia: Polifenol, flavonoid, alkolodi, dan saponin.

KEJI BELING
Daun berkhasiat sebagai peluruh dan pelarut batu ginjal dan batu kandung empedu.
Untuk batu kandung kemih: Rebus bersama tongkol jagung muda.
Untuk batu ginjal: Campur dengan daun menirandan daun ungu. Dapat juga dicampur dengan tempuyung dan tongkol jagung muda.

MENIRAN
Digunakan sebagai peluruh batu ginjal dan mengurangi infeksi sekaligus mempertahankan kinerja ginjal, meningkatkan daya tahan tubuh.
Untuk ramuan diuretik: 20 gram herba direbus selama 15 menit, lalu diminum.
Komponen kimia: Flavonoid kuersitrin, kuersitrin, isokuersitrin, filantin, dan nirantin.

DAUN SAMBILOTO
Digunakan bila terjadi komplikasi penghancuran batu ginjal, nanah dalam saluran kencing, dan atau darah dalam saluran kencing. Berfungsi sebagai diuretik dan peningkat daya tahan tubuh. Komponen kimia: Andirgafolida, neoandrografolida, homoandrografolida, andrografin.
Cara meramu: Rebus daun segar atau yang telah dikeringkan secukupnya. (GHS/ken)

http://kesehatan.kompas.com/read/2009/09/04/11575663/Obat.Ginjal.dari.Kumis.Kucing.hingga.Sambiloto

Jeruk Nipis untuk Batu Ginjal
Selasa, 1 Juli 2008 | 14:36 WIB



TPG IMAGES






Sering merasa sakit di bagian pinggang belakang? Buang air kecil juga tidak lancar? Hati-hati akan gejala kencing batu alias penyakit batu ginjal. Ini sering terjadi pada mereka yang kurang minum dan terlalu banyak duduk. Untuk mencegahnya, menurut Perdughi (Perhimpunan Peduli Ginjal Hipertensi Indonesia), disarankan minum perasan air jeruk nipis sesaat setelah makan malam.

Kandungan asam sitrat dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari, sementara jeruk nipis mmiliki kandungan sitrat yang tinggi.

Caranya, air perasan satu jeruk nipis dicampurkan dengan dua gelas air. Jangan terlalu cemas bahwa minum air jeruk nipis akan menyebabkan gangguan lambung. Sari jeruk nipis yang dikonsumsi sesudah makan malam telah dibuktikan tidak menyebabkan masalah lambung.

http://kesehatan.kompas.com/read/2008/07/01/14361443/Jeruk.Nipis.untuk.Batu.Ginjal

 

Kumis Kucing Peluruh Batu Ginjal





Posted by 




Orthosiphon stamineus – Java Tea

Dalam berbagai literature, daun kumis kucing mengandung bebagai khasiat untuk menyembuhkan aneka penyakit. Pada umumnya kumis kucing dipergunakan dalama bentuk simplisia sesuai dengan khasiat fitoterapi yang tercantum dalam Materia Madika Indonesia yakni sebagai obat untuk memperlancar pengeluaran air seni. 1)

 

 

 

KHASIAT KUMIS KUCING :

-          Diuretik

-          Infeksi kandung kemih

-          Kencing manis

-          Tekanan darah tinggi

-          Rematik

-          Menghancurkan batu ginjal

-          Menurunkan kadar kolesterol 1,2,3,4,5)

Download Artikel

 

CARA PENGGUNAAN SECARA TRADISONAL :

  1. Air panas sejumlah 150 ml dituang bersama 2-3 gram kumis kucing kemudian setelah 15 menit disaring. Dapat juga dibuat dengan air dingin dan dibiarkan tertutup selama beberapa jam, secangkir kumis kucing ini diminum 2-3 kali sehari pada waktu makan.2)

  2. Cuci 90 gram kumis kucing, lalu rebus dalam 1 liter air. Biarkan mendidih sampai airnya tersisa 750 cc. Setelah dingin minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan setiap hari sampai sembuh.3)


PENELITIAN YANG MEMBUKTIKAN MANFAAT KUMIS KUCING :

Berdasarkan penelitian Agus Tri Cahyono, Fakultas Farmasi UGM pada tahun 1990, diketahui bahwa pengaruh infus daun kumis kucing

terhadap kelarutan kalsium batu ginjal secara in vitro 0.5%, 7.5% dan 10% dinyatakan bahwa kadar kalsium batu ginjal yang terlarut adalah lebih baik.3)

Dari hasil penelitian Ninuk Kus Dasa Asiafri Harini, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR pada tahun 1989 membandingkan efek diuretik daun kumis kucing muda dan tua. Untuk efek diuretik disarankan menggunakan daun kumis kucing muda karena mempunyai awal kerja yang cepat dan masa keja yang relatif singkat.3)

Muangmun W, Mahidol University, Bangkok pada tahun 1984 melakukan penelitian terhadap 23 pasien penderita batu kandung kemih yang diberi ekstrak air daun kumis kucing. Hasilnya 40% pasien mengalami penurunan ukuran batu kandung kemih sebesar 0.5 cm dan 20% merasakan hilangnya sakit.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak diragukan lagi bahwa kumis kucing dapat membantu peluruhan batu pada ginjal.

Rewrite By : Reski Amriati Syarif, S.Farm, Apt

LITERATUR

  1. Rukmana Rachmat, Ir, 1995, Kumis Kucing, Penerbit Kanisius

  2. Anonim, 2000, Acuan Sediaan Herbal, DEPKES RI, Dirjen POM, hal.70-71.

  3. Dalimartha Setiawan, 2003, ATLAS Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 2, Trubus Agriwidya, hal. 126-130

  4. anonym, 1980, Materi Medika Indonesia, Jilid 4, DEPKES RI, hal 85-91.

  5. Wiryodagdo, Sudjarwadi, Drs, 2003,Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi dan olesterol, Agrimedia Pustaka, hal. 46-47.


http://fitokimiaumi.wordpress.com/2011/02/23/kumis-kucing-peluruh-batu-ginjal/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar