Setelah saya teliti lebih jauh, alat tensi digital yang cukup akurat adalah TensiOne. Selain lebih murah, juga lebih akurat ketimbang pesaingnya yang bisa beda sampai 20 lebih.
Yang saya beli adalah yang dililit di lengan atas.
Suhendy
kalo di jakarta banyak tuh....
yang omron kemarin saya beli type SEM-1 harganya 325rb di glodok...
kl mo murah di pasar pagi.....
Lacha kawaii
kalo boleh saran.. beli yang manual saja (yg air raksa + steroschope)
karena hasil lebih akurat dibanding dengan yg digital..
Agung Yulianto
Bagus yg di lengan. Standard merek Omron made in Japan.
Cara Pengukuran Tekanan Darah
Ada dua jenis pengukuran tekanan darah (blood pressure), yaitu sistolik dan diastolik. Yang dimaksud dengan tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan dalam bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika tekanan darah seseorang adalah sebesar 140 mm Hg, maka maksudnya adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk mendorong air raksa didalam tabung tensimeter setinggi 140 mm.
Cara menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut. Orang yang akan diukur tekanan darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.
Pada proses pengukuran, tekanan didalam tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.
http://www.tokomedis.com/catalog/article_info.php/articles_id/2
Cara memeriksa (mengukur) tekanan darah anda sendiri
Written by dr. Awi Muliadi Wijaya, MKM
Memeriksa tekanan darah sebenarnya sangat mudah dilakukan, bahkan lebih mudah daripada mendengarkan musik dari MP3 player. Selama ini ketrampilan memeriksa tekanan darah seolah menjadi monopoli beberapa kelompok tertentu saja. Coba saja bila Anda datang ke suatu klinik untuk meminta tolong memeriksakan tekanan darah Anda, maka kebanyakan pihak klinik akan meminta uang jasa. Bila Anda dapat memeriksa sendiri tekanan darah Anda, tentu Anda dapat berhemat dan lebih dari itu Anda juga dapat menolong memeriksakan tensi bagi seluruh anggota keluarga & teman-teman Anda (sekalian latihan).
Sekarang Anda dapat memeriksa sendiri tekanan darah Anda atau anggota keluarga Anda. Penulis akan menjelaskan bagaimana cara mengukur tekanan darah tahap demi tahap. Alat yang kita butuhkan untuk memeriksa tekanan darah adalah manset tensimeter (sphygmomanometer) dan stetoskop, kedua alat ini dapat kita peroleh di toko alat kesehatan dengan harga relatif murah. Sphygmomanometer ada yang model Air Raksa dan bukan Air Raksa (model jarum dan digital), anda dapat memilih yang mana saja sesuai selera dan kondisi keuangan, semuanya dapat dipakai dengan cukup presisi/akurat.
Cara mengukur Tekanan darah
- Lilitkan manset tensimeter pada lengan atas (kiri atau kanan) di atas siku. Manset dililitkan pada bagian ini karena di sana terdapat pembuluh darah Arteri yang berasal langsung dari jantung. Pembuluh ini terletak dekat di bawah kulit, disebut juga Arteri Brachialis.
- Upayakan tensimeter diletakkan setinggi/sejajar jantung baik dalam posisi tidur maupun duduk/berdiri. Tangan yang diperiksa dalam keadaan rileks.
- Tutuplah katup pengatur udara pada pompa karet manset tensimeter dengan cara memutar kekanan sampai habis.
- Stetoskop dipasang pada telinga Anda, bagian yang pipih ditempelkan pada bagian dalam lipatan siku di sebelah bawah lilitan manset.
- Pompalah udara kedalam manset dengan cara meremas pompa karet berulang-ulang sampai tekanan menunjukkan/mencapai 140 mmHg. Tekanan 140 mmHg ini atas dasar 20 mmHg di atas tekanan sistole yang diperkirakan pada orang dewasa normal (tidak menderita hipertensi) yaitu 120 mmHg. Bila yang diperiksa adalah penderita hipertensi, maka naikkan lagi 20 mmHg dst secara bertahap.
- Manset yang dipompa menyebabkan tekanannya meningkat dan menekan Arteri Brachialis sehingga aliran darah berhenti mengalir.
- Buka kembali katup pengatur udara dengan cara memutar kekiri sedikit dengan penuh perasaan agar udara dari manset keluar sedikit demi sedikit sehingga aliran darah arteri Brachialis mengalir kembali. Dengar dan awasi suara yang timbul ketika katup manset dibuka, akan terdengar suara duk-duk-duk.
- Suara duk-duk-duk yang pertama kali Anda dengar disebut juga suara KOROTKOW (Korotkoff)
Bagaimana menentukan tekanan sistole dan diastolenya?
Fase I:
Perhatikan ketika Anda memompa manset sampai suatu nilai tekanan (misal 140 mmHg) kemudian ketika udara dikeluarkan sedikit demi sedikit, maka tekanan manset berkurang. Mendadak akan terdengar suara yang jelas, pendek-pendek, bersifat ketukan (tapping) yang makin lama semakin keras, suara ini dinamakan suara Korotkoff. Suara ini terdengar selama tekanan manset diturunkan 10-14 mmHg.
Fase II:
Suara berubah menjadi bising (murmur) dan kerasnya berkurang selama penurunan tekanan 15-20 mmHg.
Fase III:
Suara menjadi jelas kembali dan lebih keras selama penurunan 5-7 mmHg berikutnya.
Fase IV:
Suara menjadi redup dan lemah dengan cepat selama penurunan 5-6 mmHg berikutnya.
Fase V:
Suara mulai menghilang.
Catatan: Ingat dan catat suara yang pertama kali terdengar (fase I) terjadi pada tekanan berapa? itulah tekanan sistole. Suara yang menghilang (fase V) berkorelasi dengan tekanan diastole pada orang dewasa. Tekanan diastole pada anak-anak terjadi pada fase IV. Juga pada waktu kerja fisik pada orang dewasa, tekanan diastole terjadi pada awal fase IV.
Lakukan pemeriksaan ini dua sampai tiga kali.
Littman Cardiology Master (1,2,or 3) are by my vote the best stethoscopes I have ever owned. They are pricey, but worth every dime!
mas, aku baru setahun lulus dari sekolah SMA kesehatan. sekarang aku lg menunggu mau lanjut kuliah. selama ini aku sudah banyak menensi, tetapi terkadang aku tidak yakin dengan hasil tensianku sendiri. terkadang suara antara sistolik dan diastolik tidak terdengar. hingga aku ulangi terus tapi terkadang tidak juga mendapat. hingga suatu kejadian kemarin yang membuat aku sangat tidak PD sekali, tenggaku yang biasa aku tensi memanggil karena darurat dan aku coba menensi sudah ku ulang berkali-kali dan aku mendaptkan 90/70mmHg. tetapi saat itu juga langsung dibwa keluarganya kerumah sakit, ternyata dia terkena Struk. aku jadi tidak PD dan malu karena salah. tetapi aku yakin sekali dengan tensianku tadi. tolong beri masukan terimakasih .
BalasHapusUntuk pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan 2x agar hasil lebih valid.
BalasHapusAda kemungkinan alat rusak. Oleh karena itu lebih aman jika pakai tensi digital dulu (misalnya merk Omron), kemudian baru manual. Jadi lebih akurat.
tahun ini 2011 msk sklah di SMK Kesehatan klu sya tensi org slulu sj 120/80 biasa jg tdk trdngr denyutan nadinya.
BalasHapustlng brikan solusi
pak,sya baru masuk kul(smeter 2),waktu saya praktek dikul sya,sya lgsung m'bli alat tensi tsb krn sya igin tahu memkai alt tsb.Lalu sya coba ke ortu agkat sya & kakak sya,sya cba prtma kli eh mereka bilang hsilnya tdk pas & diastoliknya slah krn mreka prgi kprtek kak sya utk mengtensi kmbli.kemdian 3mingu kmdian sya cba lgi mgtensi ortu sya,sya igat kta dsen sya"kalo ortu yng mempnyai penyakit tnya dlu brpa tensi sblumya"mka sya tnya & kmdian sya tensi ortu sya.lalu merka blang slah & krang pas,lalu sya cbalah kpda tmn kul sya(wkt prtek dkmpus) mka hsil yg sya dpt tsb pas & cock dgn dsen sya.mka sya heran siapa yng slah pa alt sya atw sya dibdohi atw ditokohi gitu
BalasHapusYang bagus sih beli saja tensimeter digital merk Omron. Harganya sekitar Rp 400 ribu. Lakukan 2x pengukuran. 1 dgn alat digital, dan terakhir manual.
BalasHapusUntuk yg digital jangan lupa baterainya jgn sampai soak. Kalau soak, tidak akurat hasilnya.
wah mantap alat tensinya .... cara pakainya
BalasHapusassurance
Kalau yg manual bgusnya merk ap dan berapa harganya?
BalasHapusmerek mati jow...
BalasHapuspunya tabel tekanan darah orang dewasa ya gan...
BalasHapus