Saya lihat di TV-TV banyak parpol yang menampilkan penyanyi dangdut (umumnya tidak terkenal) yang berjoget mesum sementara ada anak-anak kecil dengan atribut partai di sekitar itu turut menonton.
Itukah pendidikan politik? Itukah cara yang dilakukan parpol agar menarik pengunjung?
Padahal banyak cara menarik pengunjung dengan jauh lebih banyak tanpa menghadirkan penyanyi-penyanyi jorok. Sebagai contoh Iwan Fals dan Rhoma Irama itu kalau konser bisa 100 ribu lebih orang yang menonton. Jauh lebih banyak ketimbang penyanyi jorok yang ditonton kurang dari 5 ribu orang. Demikian pula Ungu, Gigi, Padi, dsb. Mereka itu tidak bergoyang mesum.
Sebetulnya banyak penyanyi dangdut ngetop yang tetap "relatif" sopan seperti Evie Tamala, Ike Nurjannah, Cici Paramida, dsb. Lagu-lagu mereka lebih ngetop dan diminati masyarakat ketimbang lagu-lagu dangdut penyanyi dangdut yang bergoyang jorok macam Inul atau Dewi Persik.
Sebetulnya budaya Indonesia itu menjunjung tinggi sopan santun dan adat ketimuran. Kenapa kita bisa jadi begini?
Kalau ada parpol yang menampilkan penyanyi mesum, sebaiknya pulang saja daripada bikin dosa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar