Apakah Faisal Basri menangis ketika BUMN-BUMN yang merupakan milik rakyat Indonesia dijual ke swasta/asing?
Adakah Faisal Basri menangis ketika harga BBM di Indonesia naik mengikuti harga minyak dunia sampai 125% sehingga memicu kenaikan harga-harga barang lainnya?
Adakah Faisal Basri menangis ketika sebagian besar kekayaan alam Indonesia dikelola oleh asing sehingga perusahaan2 migas/pertambangan asing yang beroperasi di Indonesia masuk daftar perusahaan terkaya versi FORBES 500 dengan pendapatan ribuan trilyun rupiah/tahun dan CEOnya penghasilannya sampai rp 7 milyar lebih per bulan sementara 11,5 juta rakyat Indonesia kurang gizi/busung lapar?